Deskripsi
Saya rasional, suka mencari
solusi, selalu penasaran dan ingin mencari ilmu, karena saya sangat menghargai
kecerdasan dan kompetensi. Alhasil, saya memandang hampir segala hal dengan
skeptis, kadang-kadang kritis, dan selalu analitis.
Saya suka berteori tentang ide
dan konsep, memikirkan penjelasan logis untuk segala hal yang menarik buat saya,
dan bertanya-tanya kepada orang lain maupun diri saya sendiri, agar bisa lebih
memahami dunia. Dan karena saya adalah pragmatis garis keras, saya selalu
mencari cara paling efisien untuk meraih tujuan.
Saya toleran dan fleksibel
terhadap berbagai macam perilaku, sehingga saya hanya akan berdebat kalau
merasa terpaksa. Tapi begitu saya berdebat, saya adalah lawan debat yang berat,
lho! Soalnya saya sangat jago dalam “membingkai” argumen. Apalagi, saya
berpikir dan berbicara dengan presisi tinggi.
Saya nggak takut dan nggak
gampang kagum oleh otoritas yang “lebih tinggi” (orang tua, guru, kakak kelas,
selebriti). Saya cuma tertarik sama hal-hal yang masuk akal, konsisten dan
koheren, alias “berbobot”. Alhasil, saya mau, kok, mendengarkan saran,
misalnya, adik kelas, kalau ide-ide mereka berguna. Namun saya akan cuek dengan
saran para guru, jika ide-ide mereka memang nggak berguna.
Super Power
ü Bisa
cepat melihat hal-hal yang nggak konsisten dan nggak logis, dan jago membongkar
gagasan-gagasan, untuk lalu disusun kembali.
ü Bisa
fokus memecahkan masalah-masalah di bidang yang saya minati.
ü Seorang
problem solver yang mandiri, dan jago membuat analisa dari sebuah gagasan atau
situasi.
ü Bisa
melihat berbagai kemungkinan dan hubungan, yang mungkin nggak bisa dilihat oleh
orang-orang lain.
ü Jago
memberikan masukan intelektual untuk jangka panjang maupun pendek.
Kelemahan
ü Selalu
ingin mengungkapkan fakta yang benar, tetapi cara saya kadang ribet banget,
sehingga orang lain sulit memahami saya.
ü Sangat
menghargai kecerdasan, tapi akibatnya, saya bisa tampak sombong dan nggak sabar
dengan orang lain yang saya anggap kurang punya kemampuan atau motivasi.
ü Saya
menghargai presisi dalam komunikasi, dan nggak suka pengulangan atau menyatakan
hal-hal yang sudah jelas. Alhasil, saya bisa dipandang nggak sabaran.
ü Saya
berdiskusi untuk memahami sesuatu yang belum jelas, sehingga saya bisa jadi
berdiskusi dengan intense. Akibatnya, lawan bicara saya jadi sering merasa
nggak nyaman.
Saya di Lingkungan Sosial
Kebanyakan orang melihat saya
sebagai pendiam, tertutup, dan sulit didekati, karena saya cenderung
malu-malu—kecuali dengan teman-teman dekat—dan sikap malu-malu ini sulit
ditembus. Saya juga terobsesi dengan analisis, dan hal ini bisa bikin saya
semakin tertutup. Soalnya, begitu saya asyik merenung dan berpikir sendiri, saya
akan menutup diri sampai saya memahami masalah yang saya pikirkan. Meskipun
begitu, sebenarnya saya bisa jadi cerewet kalau sedang membahas hal-hal yang saya
kuasai. Saya juga fleksibel dan mudah beradaptasi, kok.
Gaya Belajar dan Bekerja
Saya suka banget belajar dengan
cara menganalisis dan mencari solusi, sehingga saya senang mencari pengetahuan
atau jawaban dengan cara menggabung-gabungkan informasi dari berbagai sumber
dan perspektif, walaupun kelihatan nggak nyambung. Malah, semakin tinggi
tantangan belajar dan dorongan intelektualitasnya, saya makin semangat! Saya
merasa susah fokus mengerjakan tugas-tugas rutin, tetapi sebaliknya, semangat
meneliti masalah-masalah kompleks yang bikin saya penasaran. Saya suka belajar
dengan cara saya sendiri, dan nggak suka terlalu banyak diatur. Ditambah dengan
kemampuan konsentrasi saya yang oke, saya jadi prefer belajar sendirian di
komputer atau meja. Kalaupun harus belajar bareng, saya lebih suka belajar
dengan teman-teman yang sama-sama terpelajar dan intelek.
Berdasarkan hasil test melalui Youthmanual Premium
Berdasarkan hasil test melalui Youthmanual Premium