Tentang Robby Akbar

Deskripsi

Saya rasional, suka mencari solusi, selalu penasaran dan ingin mencari ilmu, karena saya sangat menghargai kecerdasan dan kompetensi. Alhasil, saya memandang hampir segala hal dengan skeptis, kadang-kadang kritis, dan selalu analitis.
Saya suka berteori tentang ide dan konsep, memikirkan penjelasan logis untuk segala hal yang menarik buat saya, dan bertanya-tanya kepada orang lain maupun diri saya sendiri, agar bisa lebih memahami dunia. Dan karena saya adalah pragmatis garis keras, saya selalu mencari cara paling efisien untuk meraih tujuan.
Saya toleran dan fleksibel terhadap berbagai macam perilaku, sehingga saya hanya akan berdebat kalau merasa terpaksa. Tapi begitu saya berdebat, saya adalah lawan debat yang berat, lho! Soalnya saya sangat jago dalam “membingkai” argumen. Apalagi, saya berpikir dan berbicara dengan presisi tinggi.
Saya nggak takut dan nggak gampang kagum oleh otoritas yang “lebih tinggi” (orang tua, guru, kakak kelas, selebriti). Saya cuma tertarik sama hal-hal yang masuk akal, konsisten dan koheren, alias “berbobot”. Alhasil, saya mau, kok, mendengarkan saran, misalnya, adik kelas, kalau ide-ide mereka berguna. Namun saya akan cuek dengan saran para guru, jika ide-ide mereka memang nggak berguna.

Super Power

ü  Bisa cepat melihat hal-hal yang nggak konsisten dan nggak logis, dan jago membongkar gagasan-gagasan, untuk lalu disusun kembali.
ü  Bisa fokus memecahkan masalah-masalah di bidang yang saya minati.
ü  Seorang problem solver yang mandiri, dan jago membuat analisa dari sebuah gagasan atau situasi.
ü  Bisa melihat berbagai kemungkinan dan hubungan, yang mungkin nggak bisa dilihat oleh orang-orang lain.
ü  Jago memberikan masukan intelektual untuk jangka panjang maupun pendek.

Kelemahan

ü  Selalu ingin mengungkapkan fakta yang benar, tetapi cara saya kadang ribet banget, sehingga orang lain sulit memahami saya.
ü  Sangat menghargai kecerdasan, tapi akibatnya, saya bisa tampak sombong dan nggak sabar dengan orang lain yang saya anggap kurang punya kemampuan atau motivasi.
ü  Saya menghargai presisi dalam komunikasi, dan nggak suka pengulangan atau menyatakan hal-hal yang sudah jelas. Alhasil, saya bisa dipandang nggak sabaran.
ü  Saya berdiskusi untuk memahami sesuatu yang belum jelas, sehingga saya bisa jadi berdiskusi dengan intense. Akibatnya, lawan bicara saya jadi sering merasa nggak nyaman.

Saya di Lingkungan Sosial

Kebanyakan orang melihat saya sebagai pendiam, tertutup, dan sulit didekati, karena saya cenderung malu-malu—kecuali dengan teman-teman dekat—dan sikap malu-malu ini sulit ditembus. Saya juga terobsesi dengan analisis, dan hal ini bisa bikin saya semakin tertutup. Soalnya, begitu saya asyik merenung dan berpikir sendiri, saya akan menutup diri sampai saya memahami masalah yang saya pikirkan. Meskipun begitu, sebenarnya saya bisa jadi cerewet kalau sedang membahas hal-hal yang saya kuasai. Saya juga fleksibel dan mudah beradaptasi, kok.

Gaya Belajar dan Bekerja

Saya suka banget belajar dengan cara menganalisis dan mencari solusi, sehingga saya senang mencari pengetahuan atau jawaban dengan cara menggabung-gabungkan informasi dari berbagai sumber dan perspektif, walaupun kelihatan nggak nyambung. Malah, semakin tinggi tantangan belajar dan dorongan intelektualitasnya, saya makin semangat! Saya merasa susah fokus mengerjakan tugas-tugas rutin, tetapi sebaliknya, semangat meneliti masalah-masalah kompleks yang bikin saya penasaran. Saya suka belajar dengan cara saya sendiri, dan nggak suka terlalu banyak diatur. Ditambah dengan kemampuan konsentrasi saya yang oke, saya jadi prefer belajar sendirian di komputer atau meja. Kalaupun harus belajar bareng, saya lebih suka belajar dengan teman-teman yang sama-sama terpelajar dan intelek.

Berdasarkan hasil test melalui Youthmanual Premium