Menikmati Proses

Pernah suatu saat ada yang bertanya pada saya begini “Ka, gimana sih caranya supaya saya bisa bikin web?” Pernah juga ada yang tanya gini “Ka gimana sih caranya biar bisa pemrograman?”, Ada juga yang nanya “Ka, gimana sih caranya supaya bisa bikin animasi?”, “Ka, gimana caranya supaya bisa ini, gimana supaya itu? Gimana biar bisa bikin ini dan bikin itu?”
Kemudian saya tanya balik, “Apa aja yang udah kamu pelajari supaya bisa bikin web? Apa aja yang udah kamu baca buat bisa pemrograman? Apa yang udah kamu lakuin supaya bisa bikin animasi? Apa yang udah kamu kerjain supaya bisa ini, bisa itu, biar bisa bikin ini dan bikin itu??”

Rata-rata setelah saya tanya balik dengan pertanyaan itu mereka kemudian menggelengkan kepala, “Saya belum pelajari apa-apa kak.”, “Saya belum baca apa pun”, “Saya belum ngelakuin apa-apa.”
Kawan, untuk sampai pada sesuatu maka mutlak kita harus melakukan sesuatu. Diam tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali menghabiskan waktu. Kita terkadang selalu menginginkan sesuatu itu dengan cara yang instan dan tidak mau bersusah-susah dengan proses. Padahal sejauh apa proses yang telah kita lakukan, maka sejauh itu pula kita telah mendekati tujuan kita.
Kawan tentu pernah mendengar bunyi hukum Newton I, berikut kutipannya:
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan”
Hukum itu pun berlaku dalam menjalani sebuah proses dalam kehidupan kita. Bila kita mempunyai sebuah tujuan, namun kita hanya diam, maka sampai kapan pun kita akan tetap disana. Dan bila kita merasa tertinggal, namun kesungguhan kita untuk melakukan perbaikan dan menyusul itu sama saja dengan sebelumnya, maka sampai kapan pun kita akan tertinggal. Bila ingin menyusul, maka gaya yang kita perlukan harus lebih besar dari sebelumnya agar bisa melaju dengan kecepatan yang lebih dari biasanya, hingga suatu saat kita tidak lagi tertinggal.
Proses merupakan jembatan kita untuk mencapai tujuan kita. Seekor ulat tidak akan pernah menjadi kupu-kupu bila ia tidak mau melakukan proses menjadi kepompong terlebih dahulu. Apa pun tujuan kita, maka mulailah berproses dengan apa yang kita miliki saat ini. Tentukan visi dan cobalah untuk mengejar visi itu, tentunya dengan proses. Nikmatilah proses dengan kesungguhan. Karena seberat apa pun proses yang akan kita hadapi, itulah jalan kita untuk mencapai tujuan kita. Ingatlah, tak ada lampu Aladin yang akan mengabulkan semua permintaan kita tanpa proses.

Sumber : https://medium.com/the-introvert/menikmati-proses-e2b3eeb9a77d